Pages

Minggu, 06 Mei 2012

Mengubah Sampah jadi Energi Listrik

Apa yang ada dibayangan anda ketika mendengar kata sampah? Kotor, bau, jijik? Di Bantar Gebang, Bekasi,  sampah yang menggunung di Tempat Pembuangan Akhir alias TPA disulap menjadi listrik. Tentu saja ini mengubah pola pikir kebanyakan orang atas sampah sebagai barang tak bernilai guna menjadi barang yang berharga. Tapi sejauh mana potensi itu dapat dimanfaatkan?
Produksi sampah setiap tahunnya bertambah, hal tersebut seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia yang sudah mencapai 200 juta penduduk. Seperti di kota besar  Jakarta sampah selalu menjadi masalah bagi masyarakat. Semakin banyaknya jumlah bangunan yang berdiri, semakin sedikit lahan sebagai tempat pembuangan akhir sampah. Bantar Gebang, Bekasi dipilih oleh Pemerintah Daerah Jakarta sebagai Tempat Pembuangan Akhir (sampah) di seluruh kawasan Jakarta. Menurut Direktur PT Goedang Toea, Bantar Gebang, Lumban Toruan, sejak tahun 2008 jumlah sampah yang berada di bantar Gebang mencapai 10 juta meter kubik atau setiap harinya penduduk jakarta telah menyumbang sampah 5000-6000 ton sampah.
Menurut Lumban Toruan berbagai masalah timbul dari semakin banyaknya sampah di Bantar Gebang. Kata dia setiap hari masyarakat di sekitar Bantar Gebang terganggu akibat dari bau yang menyengat dan kondisi tanah yang selalu becek akibat dari semakin menggunungnya tumpukan sampah. Kemudian tahun 2004 masyarakat setempat berusaha untuk mengolah sampah organik menjadi kompos sebagai pengurangan dampak dari sampah yang makin lama makin bertambah.
Sampah Menjadi Energi listrik?
Setiap tahun peningkatan kebutuhan listrik  nasional rata-rata  mencapai 5.500 MW. Pada 2019 nanti, kebutuhan itu diperkirakan meningkat 10 kali lipat. Dari total kebutuhan itu, sebanyak 32.000 MW atau 57 % akan dibangun sendiri oleh PLN. Sedangkan sisanya yakni 23.500 MW akan dipenuhi oleh pengembang listrik swasta.
PT Goedang Toea yang merupakan pihak swasta dipilih Pemenrintah Daerah sebagai perusahaan yang mendapat hak mengolah sampah Bantar Gebang selama 20 tahun dengan total nilai investasi mencapai Rp 700 miliar.  Lumban Toruan melihat potensi gas metan dalam tumpukan sampah sebagai energi alternatif. Sehingga pada tahun 2008 perusahaanya membuat energi alternatif dengan mengubah gas metan yang berasal dari sampah menjadi energi listrik.
Menurut pakar sampah dari Badan Pengkajian Penerapan tekhnologi (BPPT) Hengky Sutanto, setiap sampah mengeluarkan gas metan yang nantinya dapat diubah menjadi energi alternatif menjadi listrik. Butuh waktu 2 bulan untuk memporeloh gas metan yang berasal dari tumpukan sampah organik mapun anorganik tersebut. Sejak memproduksi energi tersebut, PT Goedang Toea tidak secara langsung menyalurkan listrik ke semua wilayah Jakarta. Namun mereka menjualnya terlebih dahulu kepada PLN.
Sejak 2008 PT Goedang Toea telah menyalurkan listriknya seitar 10 MW untuk PLN. Menurut Lumban Toruan PLN membeli listrik dari PT Goedang Tua sekitar RP 870 per kwh dengan kontrak selama 20 tahun.
Peran Pemerintah?
Menurut Direktur PT Goedang Toea, Bantar Gebang, Lumban Toruan, biaya dalam proses energi alternatif ini memang mahal dan keuntungannya pun tidak terlalu besar. Sehingga pengolahan energi alternatif tersebut tidak dapat selalu bergantung pada pihak swasta semata.
Pakar Sampah Hengky Sutanto menghimbau adanya koordinasi antar pemerintah pusat dan daerah dalam soal alokasi anggaran. Karena selama ini anggaran dari Pemerintah Daerah sangat terbatas dan hanya terfokus pada belanja daerah dalam proses penyelenggaran kelengkapan daerah. Padahal potensi energi alternatif tersebut sangatlah besar untuk memproduksi listrik yang berasal dari sampah dan tidak bergantung terus menerus terhadap energi fosil.
Energi listrik ini nantinya diharapkan dapat menggatikan bahan bakar fosil yang selama ini digunakan untuk sumber listrik. Produksi gas metan ini tentunya dapat meningkatkan ketahanan pangan bagi masyarakat sekitar Bantar Gebang. Karena hampir ratusan masyarakat bergantung pada mata pencaharian tersebut. Jangan Sampai 20 tahun mendatang pengelolaan energi alternatif ini berhenti ditengah jalan akibat minimnya dana dan kurangnya perhatian pemerintah setempat.

http://video.vivanews.com/read/18769-sampah-diubah-menjadi-energi-listrik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar